JAKARTA – Teuku Wisnu, artis yang hijrah saat berada di puncak ketenaran, tentu layak menjadi inspirasi bagi anak muda yang sedang mencari jalan damai, jalan Allah, mencari kebahagiaan dunia dan kemuliaan akhirat.
Teuku sendiri mengaku bersyukur telah diberi limpahan rezeki selama menjadi artis Ibukota. Tetapi itu semua tidak membuatnya merasa nyaman dan tenteram. Teuku merasa terjerembab ke dalam kubangan dosa.
“Lama-lama saya merasa tidak nyaman, saya merasa berdosa. Bahkan saya merindukan suasana saat masih menjadi bocah di Sigli di mana saya merasakan kehidupan yang bahagia, belajar ngaji di meunasah (musala) dan tergabung dalam remaja masjid,” tutur Wisnu.
Karena perasaan tak nyaman tersebut Wisnu kemudian memutuskan menarik diri dari pergaulan yang dia anggap kelam. Wisnu mengubah penampilan, aktif dalam berbagai kegiatan Islami. Wisnu tampil dengan tampang baru yang berjenggot.
Bagi Wisnu, hidayah untuk mendekatkan diri kepada Allah itu harus dijempu, bukan ditunggu. “Jika kita tidak menjemputnya, hidayah belum tentu singgah. Saya juga masih dangkal ilmu, harus lebih banyak belajar dan butuh bimbingan,” ujar Wisnu.
Wisnu mengaku lebih nyaman setelah berhijrah. Dia merasa berada di tengah-tengah lingkungan yang benar. Kini tak ada lagi undangan pesta glamour yang dia datangi. Wisnu kini lebih banyak menghadiri majelis taklim, belajar Al-Quran dan Islam dari ustadz dan ulama.
Wisnu mengutip sebuah hadis riwayat Bukhari, di mana Nabi Muhammad bersabda: “Jika kalian berteman dengan penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi dan mendapat bau harum darinya. Dan jika kalian berteman dengan tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar atau kamu akan memdapat bau yang tidak sedap darinya.”
Menurut Wisnu, teman yang saleh senantiasa mendorong ke dalam ketaatan dan bisa mengingatkan agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan. Namun sebaliknya, teman yang bersifat jelek bisa mendatangkan keburukan dan kehancuran.
Wisnu sendiri lahir di Jakarta, 4 Maret 1985. Putra pasangan Teuku Yusar dan Wuwuh A Putri. Wisnu sempat melewatkan enam tahun masa kanak-kanaknya di Sigli, Aceh. Di akhir SMP, dia kembali ke Jakarta. Pendidikannya terus berlanjut hingga ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Moestopo.
Sebagai aktor, nama Wisnu berkibar di Indonesia. Sejumlah penghargaan berhasil dia sabet. Di antaranya adalah kategori Aktor Favorit dalam ajang Panasonic Award ke-12 pada 27 Maret 2009. Wisnu juga dinobatkan sebagai Aktor Ngetop dalam SCTV Award pada 2007-2010. Wisnu menikahi Shireen Sungkar pada 17 November 2013.
Masyarakat memang baru membincangkan perubahan Wisnu setelah pernikahannya dengan Shireen. Namun sejatinya, Wisnu mulai mengubah gaya sebelum berumah tangga.
“Sebetulnya perubahan sebelum saya nikah, tetapi setelah nikah semakin perdalam agama. Saya sadar istri dan anak butuh ilmu agama, jadi saya dalami itu,” kata Wisnu.
Sejak mengubah penampilan, kemunculan Wisnu di layar kaca memang mulai berkurang. Tapi bukan berarti dia sama sekali tak mau lagi bermain sebagai aktor. Hanya saja dia membatasi diri untuk mengambil peran-peran yang sesuai dengan tuntunan Islam. Jika tak sesuai, dia akan menolaknya.
Sadar bahwa keluarga butuh penghidupan yang layak, untuk mencari rezeki Wisnu kemudian merintis usaha jika suatu saat harus meninggalkan dunia hiburan secara total. Dengan sejumlah rekan, dia mendirikan restoran Sushi Miya8i yang terus mengembangkan cabang. Selain itu, dia juga menggeluti bisnis busana muslim dengan merek Gerai Hawa.**/zie/int