Oleh
Sofyan Siroj, Lc, MM
Anggota Legislatif DPRD Riau Fraksi PKS
Rapat paripurna pembentukan pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Kamis (10/10/2019), seluruhnya dikuasai oleh Parpol pengusung 01 dalam Pilpres 2019. Tak satupun pendukung 02 (PKS, PAN, Gerindra) yang menjadi pimpinan komisi di lembaga politik tersebut, dan ini menjadi isu hangat di lembaga perwakilan Riau saat ini.
Untuk diketahui, susunan pimpinan komisi di DPRD Riau sebagai berikut;
Komisi I, Ketua Ade Agus Hartanto S.Sos (PKB), Wakil Ketua : Amyurlis alias Ucok (Partai Golkar), Sekretaris Iwandi SH (PDI P).
Komisi II, Ketua, Robin P Hutagalung (PDI P), Wakil Ketua Ir H M Arpah MSi (PPP), Sekretaris H. Sugianto (PKB).
Komisi III, Ketua, Husaimi Hamidi SE MH (PPP), Wakil Ketua Karmila Sari, SKom., MM (Partai Golkar), Sekretaris, Hj. Eva Yuliana, SE
(Partai Demokrat)
Komisi IV, Ketua, H. Parisman Ihwan, SE (Partai Golkar), Wakil Ketua : H. Dani M Nursalam, SPi, MSi (PKB). Sekretaris, H Syafarudin Poti SH (PDI P).
Komisi V, Ketua : Eddy A Mohd Yatim, SSos MSi (Partai Demokrat), Wakil Ketua, Soniwati (PDI P), Sekretaris Hj Sulastri SSos MH (Partai Golkar)
Fraksi Gerindra, FPKS dan FPAN tidak satupun anggotanya menempati kursi pimpinan komisi.
Hasil putusan yang disampaikan dalam paripurna semalam, (10/10/2019) tidak mencerminkan semangat kebersamaan.
Anggota Dewan adalah representasi rakyat, harusnya sudah menyatu mewakili semua unsur dalam masyarakat Riau. Seharusnya sudah tidak ada lagi isu pendukung 01 atau 02 dibawa ke parlemen yang terhormat ini. Indikasi itu bisa saja terlihat, dan itu bukan menjadi cerminan lembaga perwakilan, kita ini demokrasi pancasila, bukan demokrasi liberal.
Menurut penilaian saya, kebijakan yang telah disampaikan dalam paripurna terkait Alat Kelengkapan Dewan (AKD) tidak mencerminkan budaya melayu yang mengedepankan rasa. Kita ini sekampung dan senegeri. Kita punya falsafah, punya visi dan misi besar sebagai masyarakat Melayu Riau yang hidup bersama berdampingan.
“Karena Riau itu budaya melayu, jadi semangat religi dan kebersamaan mestilah dijunjung tinggi, bukan bicara besar dan kecil, saya mengetuk rasa kebersamaan, bahwa hakikat melayu itu kata kuncinya adalah rasa, karena ini lembaga kita, sebagai representasi masyarakat Riau kita harus kembali memperhatikan petuah resam melayu yang menyatakan:
Adat hidup sama senegri
Tunjukkan sifat yang tahu diri
Apabila berlebih beri – memberi
Apabila kurang isi-mengisi
Jangan mementingkan diri sendiri
Ataupun hendak menang sendiri
Cobalah kita bersinergi dan berbagi, sebagaimana resam melayu menasehati, jangan sampai kita terlihat dungu dengan arogansi kelompok dan pribadi, saya berharap aleg provinsi Riau menjadi wakil rakyat yang cerdas dan bermartabat, bersatu memikirkan sejahteranya rakyat.
Diakhir, kita semua berharap, mestinya pimpinan dewan bisa bersinergi dan berbagi, menjunjung tinggi nilai kemelayuan yang rakyatnya ia wakili, dan menghindari sikap-sikap yang bertentangan dan memalukan.
Warkah petuah sidang majelis kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau tahun 1434 H/2013 pernah memberikan kita arahan sesuai dengan tunjuk ajar Melayu sebagai berikut
Apabila terjadi silang sengketa
Duduk tak dapat seiya sekata
Tegak tidak mendengar kata
Selesaikan dengan berlapang dada
Turutlah alur dengan patutnya
Apabila terjadi silang pendapat
Ada yang mengeji ada yang mengumpat
Suapaya tidak membawa mudarat
Selesaikan dengan musyawarah mufakat
Apabila ada merasa tidak tenang
Ada setuju ada menentang
Selesaikan dengan hukum dan undang–undang
Jangan berlaku sewenang-wenang
Apabila ada yang merasa tertipu
Ke hukum dan undang-undang tempat bertumpu
Kepada yang berhak tempat mengadu
Supaya umat tidak berseteru
Apabila ada silang sengketa dan permasalahan, selesaikanlah dengan alur yang patut dan layaknya, sesuai menurut asas musyawarah mufakat dalam kesantunan dan kekeluargaan, serta mentaati hukum dan undang-undang yang berlaku.
Karena Melayu adalah rasa yang menjadi hakikat
ada yang tersurat ada yang tersirat
bila disimak hikmahnya dapat
bila dipegang beroleh manfaat
bila dijadikan pedoman
niatnya baik elok tujuan
supaya rukun dan aman
terhindar dari segala perpecahan