Close up of electric tungsten bulb illuminating

Manusia Hanya Memperoleh Apa Yang Diusahakannya

BANYAK diantara kita yang menyalahkan keadaan bahkan mencaci maki ketika sebuah usaha yang sedang dibangun untuk mendapatkan rezeki malah hancur . Akibatnya keadaan makin memburuk, karena hati telah dipenuhi emosi. Ketika tiada pelampisannya, badan yang menanggungkan, bisa saja terkena stroke akibat tensi yang terus-terusan naik.

Emosi juga tidak akan menuntun kita untuk berpikir tenang, agar bisa berpikir mungkin justru keadaan yang hancur bisa mendekatkan diri kepada Allah. Atau ini adalah awal untuk sebuah usaha baru. Bisa pula karena usaha itu tidak berkah. Tapi emosi malah menggiring kita untuk mengikuti amarah dan menyalahkan semua yang ada.

Harusnya, ketika usaha menjadi buntu, baik akibat perbuatan manusia atau keadaan, ingatlah bahwa Allah akan selalu menemani, jika kita memilih untuk terus bersama-Nya.

Hanya dengan bersama Allah ujian hidup dan kenyataan pahit dapat kita hadapi dengan berani dan penuh tawakkal. Dan hanya Allah dengan bersama Allah, setiap kebahagiaan yang datang menghampiri akan kita tanggapi dengan hati yang tenang dan penuh rasa syukur. Seperti dikatakn Allah dalam firman-firmannya berikut ini;

“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.” ( at-Taubah: 51)

Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (An-Najm 39-41)

Karena itu jika dalam sebuah usaha yang dijalankan belum terdapat keberhasilan, janganlah berputus asa. Mulailah kembali dari awal dengan penuh kesabaran atau beralih ke usaha lain, yang mungkin akan membukakan pintu sukses. Tentu tanpa lupa pada Allah Ta’ala yang telah mengatur segalanya diringi dengan tanpa lelah berdoa.

Bukankah Allah telah janjikan akan mengabulkan do’a orang yang sungguh-sungguh meminta padaNya. Seperti firmanNya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (Al-Baqarah 186).***/SS

x

Check Also

Kepemimpinan Itu Bukan Jalan Hidup Lelaki Biasa

Dalam alam demokrasi di Indonesia saat ini kepemimpinan erat kaitannya dengan politikus. karena jalur cepat ...