Jangan Meratapi Waktu Yang Telah Berlalu

BANYAK manusia yang akibat masa lalunya demikian indah, memilih untuk memperlakukan keadaan dan kenyataan hari ini seperti hari kemaren, walau segalanya telah berbeda.

Betapa banyak orang yang dulu sempat kaya, kemudian sulit menemukan alasan untuk bangkit, dan justru dengan mudahnya menemukan berbagai alasan untuk tetap bertingkah seperti ketika masih kaya.

Akhirnya dia menjadi menderita, menjadi tertawaan orang dan bahkan dihinakan. Padahal jika dia sabar dan menerima segalanya dengan tawakal, Allah menjanjikan kebaikan untuk mereka.

Allah berfirman dalam surat Al’Ashr ayat 1-3 yang artinya: “1. Demi masa. 2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”(103:1-3)

Ada juga yang dulu pernah muda dan cantik atau tampan, namun setelah usianya bertambah, justru memilih untuk tetap muda dengan melakukan perbuatan maksiat atas tubuhnya yang merupakan milik Allah.

Cara hidup seperti ini adalah cara tepat untuk hidup dalam kesedihan.
Ingatlah, waktu pasti berlalu dan pasti membawa begitu banyak perubahan.
Kita dapat memilih untuk hidup beriringan bersama perubahan tersebut, atau mengunci diri di masa lampau yang pastinya hanya akan membuahkan sifat ‘ aneh ‘ kedalam diri kita dan membawa kesia-siaan belaka.

Seperti dikatakan Allah dalam Surat Ali Imran ayat 139 yang artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (3:139).

Allah juga katakan dalam surat Al-Baqarah ayat 2 yang artinya: “…boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahuinya.” (2:216).

Artinya, terimalah segala apa yang datang pada diri sebagai bagian dari perjalanan hidup yang telah diatur Allah SWT dan bukan dengan m,enyesali atau menanagisinya. Tata kembali kehidupan, karena bisa jadi keadaan yang sekarang justru lebih baik daripada yang dahulu.

Misalnya, bisa saja saat seseorang itu berada pada puncak kesuksesan dan kekayaan, dia justru lupa dan alpa pada Akllah SWT, yang tentunya mendekatkan dirinya ke neraka. Justru ketika jatuh dan berada pada posisi di bawah, malah manusia tersebut menjadi orang yang bertaubat dan sangat dekat dengan Allah, yang akan membawanya ke jalan Sorga abadi. Artinya, segala sesuatu yang Allah berikan hendaklah dilihat hikmahnya semata.***/SS

x

Check Also

Kepemimpinan Itu Bukan Jalan Hidup Lelaki Biasa

Dalam alam demokrasi di Indonesia saat ini kepemimpinan erat kaitannya dengan politikus. karena jalur cepat ...