Hidup Adalah Pilihan

SUNGGUH Allah sudah mempersilahkan, siapa yang ingin beriman hendaklah beriman, dan yang ingin kafir hendaklah tetap kafir. Sebab tidak ada paksaan dalam agama atau aqidah.

Seperti firmannya dalam surat Surat Al-Kahf Ayat 29, yang artinya: “Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”

Jika kita dihadapkan untuk memilih bahagia atau menderita, manakah yang akan anda pilih? Tentu, kita akan memilih kebahagiaan. Kebahagiaan adalah pemberian terbesar dari Allah, dan memahami al-Quran adalah jalan terbaik untuk meraihnya.

Al-Quran adalah sumber inspirasi mukmin yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika mayoritas manusia kebingungan mengenai jalan yang harus ditempuh menuju bahagia maka hal ini tidak pernah dialami oleh seorang mukmin. Bagi seorang mukmin jalan kebahagiaan sudah terpampang jelas di hadapannya.

Terdapat berbagai keterangan dari wahyu Allah sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman bahwasanya dirinya sudah berada di atas jalan yang benar dan tepat.

Allah berfirman dalam surat Al An’aam ayat 153 yang artinya: “Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”

Jika di antara kita yang bertanya bagaimanakah yang dirasakan bagi orang-orang yang bahagia dan orang-orang yang celaka maka Allah sudah memberikan jawaban dengan firman-Nya: “Adapun orang-orang yang celaka, Maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Hud: 106-108)

Menjadi mukmin adalah menjadi makhkuk yang paling bahagia. Inilah yabg diinginkan Allah Swt dengan menurunkan kitab suci al-Quran sebagai petunjuk dan bimbingan.

Nabi kita Muhammad Saw telah mempraktekkannya, Kemudian para sahabat beliau yang mulia dan para pengikut mereka selanjutnya. Sekarang giliran kita untuk membuktikan dan meraih kebahagiaan yang tak terbayangkan.

Mari kita tata kerangka; cara berpikir, bersikap dan bertindak sebagai seorang yang bahagia.

Hidup kita pasti berubah menjadi bahagia jika kita memantaskan diri dengan pesan-pesan al -Quran melalui tadabbur dan mengaplikasikannya.***/SS.

x

Check Also

Kepemimpinan Itu Bukan Jalan Hidup Lelaki Biasa

Dalam alam demokrasi di Indonesia saat ini kepemimpinan erat kaitannya dengan politikus. karena jalur cepat ...