DOKTOR Burcin Mutlu-Pakdil telah jatuh hati sejak kecil kepada ilmu astronomi. Hijabers berdarah Turki itu selalu senang melihat bintang-bintang di langit. Burcin Mutlu kecil pun bertekad akan mendalami astronomi saat dewasa.
Burcin Mutlu tidak lahir di keluarga kaya. Keluarganya hidup di desa kecil. Kakeknya hidup sebagai petani dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca dan menulis. Ayahnya pun harus berhenti sekolah karena permasalahan ekonomi. Pendidikan di desanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting.
“Bagaimana mungkin saya tidak jatuh cinta dengan bintang-bintang? Sulit bagi saya untuk tidak antusias dengan semesta, tentang Milky Way dan segalanya tentangnya. Saya benar-benar ingin mempelajarinya lebih dan lebih lagi,” tutur Burcin Mutlu kepada Sciencenode.
Keuletan dan mimpi besar Burcin membawanya menempuh jenjang pendidikan tinggi. Kini, ia menjadi salah satu ahli astronomi ternama. Ia tergabung dalam Postdoctoral Research Associate di Steward Observatory Universitas Arizona. Sebelumnya, ia menyelesaikan Ph.D di Minnesota Institute untuk konsentrasi Astrophysics.
Namanya kian dikenal setelah tampil di video TED Talks, membahas salah satu galaxy yang memiliki karakteristik berbeda dengan galaxy pada umumnya. Ia tampil mengenakan hijab. Sebuah pemandangan yang sangat jarang terjadi, yaitu hijabers terjun sebagai ilmuan astrophysic.
“Ada lebih dari triliunan galaksi di semesta. Dan tim saya menemukan satu jenis yang berbeda. Sebuah galaxy yang tidak seperti apa yang kita observasi sebelumnya,” ungkap Burcin membuka penampilannya di video TED Talks.
Galaxi yang Burcin dan tim temukan memiliki karakteristik yang berbeda. Bahkan, ia menyebutkan galaxi yang ia temukan ini adalah jenis baru. Tak heran, jika galaxi tersebut kini disebut-sebut sebagai ‘Galaxi Burcin’.
Keberhasilan Burcin sempat membawanya memenangkan ‘Woman Physicist of the Month’, sebuah penghargaan yang diberikan APS (The American Physical Society). APS sendiri merupakan lembaga non profit Amerika yang mendorong berkembangnya pendidikan asronomi di dunia.
Nama Dr. Burcin Mutlu-Pakdil pun semakin dikenal, tak hanya di lingkup dunia science. Tampilan hijabnya membuat Burcin viral di media sosial, khususnya di media-media muslim dunia.**/int/walipop